Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan.
Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).
Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1992).
A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999).
Dari sudut pandang organisasi,
manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan
organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.
Dan sudut pandang proses,
manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya. Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu
Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.
Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen partisipatif. Pola umum manalemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama (shared decision areas)
Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah
sebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001):
• Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
• Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian, Pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
• Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus adalah sama.
• Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola usaha (managing director) dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
KOPERASI
• Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented
• Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost)
• Memajukan kesejahteraan anggota
• Merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992)
• Kesulitan utama pada pengukuran
• Nilai benefit dan nilai perusahaan
Kontribusi terori bisnis pada success koperas
Maximization of sales (William Banmoldb); usaha untuk
memaksimumkan penjualan setelah keuntungan yang
diperoleh telah memuaskan para pemegang saham (stake
holders)
Maximization of management utility (Oliver Williamson);
penerapan pemisahan pemilik dan manajemen (separation of
management from ownership) dan maksimalisasi
penggunaan manajemen
Satisfying Behaviour (Herbert Simon); diperlukan adanya
perjuangan dan usaha keras dari pihak manajemen untuk
memuaskan beberapa tujuan yang telah ditentukan, seperti
sales, growth, market share, dll.
Konstribusi teori laba pada success koperasi
Konsep laba dalam koperasi adalah SHU; semakin
tinggi partisipasi anggota, maka semakin tinggi
manfaat yang diterima.
Innovation theory of profit; perolehan laba yang
maksimal karena adanya keberhasilan organisasi
dalam melakukan inovasi terhadap produknya
Managerial Efficiency Theory of profit; organisasi
yang dikelola dengan efisien akan meraih laba di
atas rata-rata laba normal.
BISNIS KOPERASI
• Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
• Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies of scale).
• Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat.
PERMODALAN KOPERASI
• UU 25/992 pasal. 41; Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman (luar).
• Modal Sendiri ; simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, donasi atau dana hibah.
• Modal Pinjaman; bersumber dari anggota, koperasi lain dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dan sumber lainnya yang sah.
sumber : google
Minggu, 27 Januari 2013
Sabtu, 24 November 2012
pengembangan usaha
Dalam menghadapi persaingan
dunia usaha yang semakin ketat. Sekarang ini kita dituntut untuk dapat
mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi
pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri
dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada
kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol
besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit .
Banyak hambatan – hambatan yang
dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil,
kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi hambatan-
hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembankan dan
menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik . Pengembangan usaha
bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil ,
tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri. Dengan niat
yang sungguh – sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi lebih besar.
Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh – sungguh maka sebaliknya usaha
akan kita akan bangkrut. Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat
mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan
meningkatkan keahlian kepada pengusaha ( wirausaha) seperti memberi pelatihan
workshop tentang pengembangan usaha , dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih kepada pengusaha terhadap
pengembangan usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu
merupakan bagian dari perencanaan pemasaran ( marketing plan ) oleh karena itu
setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat
marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya . Di dalam
marketing plan itu dimuat hal- hal sebagai berikut seperti analisa situasi ,
tujuan pemasaran , anggaran pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap pemasaran
dan lain sebagainya.
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses
persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan
pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk
keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “
.
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan ,
terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha”
istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis
dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama
lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas
mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar
bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi
dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi
teknologi, produk, dan lain – lain .
Pengembangan Usaha
Jadi, pengembangan usaha memiliki tingkat yang
berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :
1.
Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti
mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental.
a.
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah
tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk
sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat
Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat
komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di
segmen pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan ini
memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu
menangani banyak masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha /
bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah
mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau
dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk
seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa
teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat
Korporasi
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat
atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan
bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat
tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini
adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV),
saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
Unsur – Unsur Dalam mengembangkan
Usaha
Adapun
unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1.
Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
- Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
- Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
- Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2.
Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1.
Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2.
Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam
dari luar.
3.
Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk
usaha .
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan
Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan
usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan,
seperti :
1
Aspek strategi contohnya :
1. Meneliti jenis usaha baru
dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau
diharapkan) oleh konsumen .
2. Menciptakan pasar baru .
3. Menciptakan produk baru
dengan karakteristik yang menarik konsumen
2
Aspek manajemen pemasaran contohnya :
1. Menembus dan menguasai
pangsa pasar .
2. Mengolah situasi /
peluang pasar yang ada dengan teliti.
3. Memasarkan produk dengan
jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
4. Membuat strategi pemasaran
yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan ,
brosur, dan lain-lain.
3
Aspek penjualan contohnya :
1. Memberikan saran tentang
perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan
.
2. Banyak volume produk yang
akan dijual.
3. Tingkat keamanan dalam
proses penjualan barang.
4. Menjual produk dengan
harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
SUMBER : GOOGLE
SUMBER : GOOGLE
manajemen dan strategi pengelolaan usaha
PERENCANAAN USAHA.
Untuk
memulai usaha bisnis diperlukan perencanaan dalam bentuk dokumen tertulis yg
berisikan ide dasar dan pertimbangan pendirian perusahaan, sekaligus sebagai blue
print yg berisikan tentang misi usaha, usulan usaha ,operasional usaha, rincian
finansial, strategi usaha, peluang pasaryg mungkin diperoleh dan kemampuan
serta ketrampilan pengelolanya.
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal mempunyai dua
fungsi penting, yaitu : (1) Sebagai
pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha dan (2) Sebagai alat
untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha (by
Zimmerer), yaitu :
1. Ringkasan pelaksanaan 7. Ringkasan karyawan
dan pemilik
2. Profil usaha
8.Rencana operasional
3. Strategi usaha 9.Data
finansial
4. Produk (barang/jasa) 10.Proposal/usulan
pinjaman
5. Strategi pemasaran 11.Jadwal
operasional
6. Analisis pesaing
Sedangkan menurut Peggy Lambing, perencanaan bisnis
memuat sejumlah topik :
1. Excutive summary 7. Legal
consideration
2. Mission statement 8. Insurance
requirements
3. Business environment 9. Key person
4.Marketing plan 10.Supliers
5.Management team 11. Risk
6.Financial data
PENGELOLAAN
USAHA
Perencanaan
Usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi
usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha,
peluang pasar yang mungkin diperoleh, dab kemampuan serta keterampilan
pengelolaannya. Perencanaan usaha mempunyai dua fungsi penting, yaitu :
1. Sebagai
pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan
2. Sebagai
alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Perencanaan
bisnis memuat sejumlah topic, yang meliputi :
1. Ringkasan
eksekutif
2. Pernyataan
misi
3. Lingkungan
Usaha
4. Perencanaan
pemasaran
5. Tim
Manajemen
6. Data
financial
7. Aspek-aspek
legal
8. Jaminan
Asuransi
9. Orang-orang
penting
10. Pemasok
11. Risiko
PENGELOLAAN KEUANGAN
Tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan :
- Aspek sumber dana
- Aspek rencana & penggunaan dana
- Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan.
Sumber-sumber keuangan perusahaan :
- Dana yang berasal dari perusahaan (pembelanjaan internal)
- Penggunaan dana perusahaan
- Penggunaan cadangan
- Penggunaan laba yang tidak dibagi
- Dana yang berasal dari luar perusahaan (pembelanjaan eksternal)
- Dana dari pemilik atau penyertaan.
- Dana yang berasal dari pinjaman, baik jangka panjang atau jangka pendek.
- Dana bantuan program pemerintah dari pusat dan daerah.
- Dana dari teman atau keluarga yang menanamkan modalnya.
- Dana ventura (investasi dana dari perusahaan besar)
Perencanaan Keuangan & Penggunaan dana, hal-hal yang harus
diperhatikan :
- Biaya awal, adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri.
- Proyeksi atau rancangan keuangan meliputi :
- Neraca harian
- Laporan laba rugi
- Laporan arus kas
- Analisa pulang pokok
TEKNIK & STRATEGI PEMASARAN
Pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan & keinginan konsumen
(probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen(product), menentukan tingkat harga (price), mempromosikannya
agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat
konsumen (place).
Tujuan pemasaran adalah bagaimana barang & jasa yang dihasilkan
disukai, dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen.
Perencanaan Pemasaran meliputi beberapa langkah, yaitu ;
- Menentukan kebutuhan & keinginan pelanggan ( dengan melakukan riset pasar).
- Memilih pasar sasaran khusus. Ada 3 jenis pasar sasaran khusus :
- Pasar individual
- Pasar khususSegmentasi pasarMenempatkan strategi pemasaran dalam persaingan. Ada enam strategi pemenuhan permintaan dari lingkungan (juga masuk dlm strategi dari bauran pemasaran):
- Berorientasi pada pelanggan.
- Kualitas
- Kenyamanan
- Inovasi
- Kecepatan ( penempatan produk & respon keinginan consumer)
- Pelayanan & kepuasan pelanggan.
PRODUK
Produk memiliki siklus hidup yang terdiri dari tahap pengembangan,
pengenalan, pertumbuhan, penjualan, kematangan, kejenuhan dan penurunan.
HARGA
Factor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain ;
- Biaya barang dan jasa
- Permintaan & penawaran pasar
- Antisipasi volume pasar
- Harga pesaing
- Kondisi keuangan
- Lokasi usaha
- Fluktuasi musiman
- Faktor psikologis pelanggan
- Bunga kredit dan bentuk kredit
- Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan)
STRATEGI PEMASARAN (BAGI USAHA BARU)
- Penetrasi pasar, dengan memperbesar volume penjualan dan periklanan
- Pengembangan pasar, peningkatan penjualan dengan pengenalan produk pada pasar baru.
- Pengembangan produk, modifikasi produk yang sudah ada untuk meningkatkan penjualan.
- Segmentasi pasar, pemasaran produk berdasarkan segmennya.
TEKNIK PENENTUAN HARGA
Produk baru, bertujuan untuk :
- Menghasilkan produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial, tidak peduli berapa banyaknya.
- Memelihara pangsa pasar sebagai akibat tumbuhnya persaingan.
- Memperoleh laba.
Untuk barang konsumsi :
- Harga di atas harga pasar
- Harga sama dengan harga pasar.
Untuk barang industri:
- strategi Cost-Plus Pricing
Dengan menambahkan margin laba terhadap biaya-biaya
langsung.
- Biaya langsung & formulasi harga
Tidak termasuk biaya overhead pabrik
- Penentuan Harga jual model pulang pokok
Dengan menghitung besar persentasi tertentu dari total penjualan
yang digunakan untuk biaya variable.
- Untuk jasa
Menentukan harga berdasarkan material yang digunakan untuk
menyediakan jasa, tenaga kerja dan untuk memperoleh laba.
PROMOSI
Bertujuan :
- Menginformasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
- Membujuk konsumen agar mau membeli barang/ jasa yang dihasilkan.
- Mempengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/ jasa yang kita hasilkan.
Beberapa jenis promosi ;
- Iklan (media cetak & elektronik)
- Promosi penjualan (pameran)
- Wiraniaga (dengan produk sampel ke konsumen)
- Pemasaran langsung (langsung menghubungi konsumen)
- Humas ( mempublikasikan barang melalui pamflet dsb)
KIAT PEMASARAN USAHA BARU
- Peluang Pasar
- Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen?
- Berapa banyak yang mereka butuhkan?
- Kualitas mana yang paling tepat?
- Berapa banyaknya?
- Tempat yang tepat
- Banyak barang yang dibutuhkan
- Target yang hendak dicapai
TEKNIK
PENGEMBANGAN USAHA
- Pengembangan skala ekonomis
Dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, system
distribusi, dan tempat usaha.
- Perluasan Cakupan Usaha
Dengan menambah jenis usaha baru, produk dan jasa baru yang sekarang
diproduksi (diversifikasi), serta teknologi yang berbeda.
MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Manajemen kewirausahaan semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis.
Strategi kewirausahaan Kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas
perusahaan dengan lingkungan eksternal.
Strategi kewirausahaan, meliputi beberapa keputusan strategis, yaitu
:
- Perubahan produk barang dan jasa.
- Strategi menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha.
- Kemampuan untuk memperoleh modal investasi .
- Analisa sumber daya manusia.
- Analisa pesaing untuk memantapkan strategi bersaing.
- Kemampuan menopang keunggulan strategi perusahaan dan modifikasi strategi.
- Penentuan harga barang atau jasa, untuk jangka pendek dan jangka panjang.
- Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas.
- Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas.
Wirausaha yang berfungsi sebagai manajer perusahaan, harus memiliki
kompetensi yaitu :
- Berfokus pada pasar bukan pada teknologi.
- Meramal pendanaan untuk menghindari tidak terdanainya perusahaan.
- Mambangun tim manajemen.
- Memberikan peran khusus bagi penemu.
- SUMBER : GOOGLE
Langganan:
Postingan (Atom)